Derita 7400 Tawanan Palestina dalam Penjara Zionis
Data terakhir yang dikeluarkan deparemen urusan tawanan Palestina mengungkapkan bahwa jumlah tawanan Palestina yang berada di penjara-penjara Israel mencapai 7400 orang hingga akhir akhir Juni lalu. 470 di antaranya anak-anak dan 100 lainnya wanita
Berdasarkan data ini, 88,6% dari tawanan yang ada berasal dan Tepi Barat dan 9.9% berasal dari Jalur Gaza, selebihnya berasal dari wilayah Palestina "48 (wilayah yang diduduki Israel sejak tahun 1948).
Laporan ini menjelaskan bahwa jumlah tawanan yang masuk dalam dokumennya mencapai 6066 tawanan, 5371 di antaranya berasal dari Tepi Barat dan 602 dari Jalur Gaza kemudian 93 tawanan berasal dari Palestina "48.
Mengenai kondisi para tawanan, laporan ini mengisyaratkan bahwa 145 tawanan menderita sakit tulang rawan, sebagian menderita sakit jantung, persendiran dan lemah pandangan. Kemudian 828 tawanan menderita sakit kronis. Di antara para tawanan ada yang dicokok setelah terluka tembak dan tidak diberikan pengobatan yang semestinya sampai saat ini. Bahkan di antara tawanan ada yang menderita lumpuh separuh.
Laporan ini menegaskan bahwa cara-cara penyiksaan dan penganiayaan masih terus berlangsung terhadap para tawanan di penjara-penjara zionis Israel. Dari tawanan yang ada, 98% di antaranya mengalami penyiksaan dan penganiayaan saat terjadi penangkapan dan interogasi, 87% ditempatkan dalam kamar yang sangat dingin, 87% tawanan diikat gantung tangannya, 88% sering dipaksa berdiri sangat lama dan 92% dilarang tidur.
Laporan departeman urusan tawanan Palestina ini menyebutkan, lebih dari 2 ribu anak Palestina telah ditawan sejak awal itifadhah al Aqsha sekarang ini. Di antara mereka masih tersisa sebanyak 470 anak berada di dalam penjara-penjara Israel, yaitu sebanyak 6% dari seluruh jumlah tawanan yang ada. Dari tawanan anak-anak yang ada, 22 anak ditahan secara administratif, 286 anak sedang menunggu pengadilan. Di tawanan anak ini ada 31 anak menderita sakit dan tidak mendapatkan pengobatan yang semestinya, kemudian 131 anak diputus dengan hukuman yang beragam.
Menurut data dari laporan ini, ada 100 tawanan wanita yang mendekam dalam penjara Israel dari 250 orang yang telah ditangkap pihak penjajah zionis Israel. Di antara mereka ada 28 yang sudah divonis hukuman, 69 ditahan secara administrtif dan 3 tawanan ditangkap sebelum meletus intifadhah al Aqsha. Di antara tawanan ada sekitar 18 ibu-ibu yang meninggalkan 75 anak.
Laporan ini juga mengungkapkan bahwa tawanan yang ditangkap sejak sebelum perjanjian Oslo (tahun 1993) jumlahnya mencapai 753 orang, 537 di antaranya berasal dari Tepi Barat, 199 tawanan berasal dari Jalur Gaza dan 24 lainnya berasal dari Palestina '48.
Menurut catatan laporan ini, sebanyak 166 tawanan gugur di dalam penjara Israel. Di antaranya ada 31 tawanan gugur kerena tidak mendapatkan pelayanan medis yang dibutuhkan, 68 tawanan gugur akibat penyiksaan dan penganiayaan yang dilakukan oleh penjaga penjara terhadap mereka dan 67 dieksekusi diluar proses hukum.
Menganai lama para tawanan mendekam di dalam penjara-penjara Israel ini, laporan ini mengungkapkan bahwa ada 6 orang tawanan yang sudah mendekam di dalam penjara Israel selama 25 tahun, 11 tawanan mendekam di penjata lebih dari 20 tahun dan 297 tawanan sudah mendekam di dalam penjara lebih dari 10 tahun.
Sedang mengenai jenis hukuman, menurut laporan ini ada sekitar 1135 tawanan mendekam di penjata karena di tahan secara administratif, ada 1873 tawanan divonis hukuman penjara, 3058 tawanan berhenti proses hukumnya dan sedang dalam penyelidikan dan interogasi. Pada saat yang sama ada sekitar 393 tawanan divonis hukuman seumur hidup, sebanyak 309 tawanan divonis hukuman penjara antara 15 sampai 50 tahun dan 142 tawanan divonis hukuman penjara 10 sampai 15 tahun. (seto)
Data terakhir yang dikeluarkan deparemen urusan tawanan Palestina mengungkapkan bahwa jumlah tawanan Palestina yang berada di penjara-penjara Israel mencapai 7400 orang hingga akhir akhir Juni lalu. 470 di antaranya anak-anak dan 100 lainnya wanita
Berdasarkan data ini, 88,6% dari tawanan yang ada berasal dan Tepi Barat dan 9.9% berasal dari Jalur Gaza, selebihnya berasal dari wilayah Palestina "48 (wilayah yang diduduki Israel sejak tahun 1948).
Laporan ini menjelaskan bahwa jumlah tawanan yang masuk dalam dokumennya mencapai 6066 tawanan, 5371 di antaranya berasal dari Tepi Barat dan 602 dari Jalur Gaza kemudian 93 tawanan berasal dari Palestina "48.
Mengenai kondisi para tawanan, laporan ini mengisyaratkan bahwa 145 tawanan menderita sakit tulang rawan, sebagian menderita sakit jantung, persendiran dan lemah pandangan. Kemudian 828 tawanan menderita sakit kronis. Di antara para tawanan ada yang dicokok setelah terluka tembak dan tidak diberikan pengobatan yang semestinya sampai saat ini. Bahkan di antara tawanan ada yang menderita lumpuh separuh.
Laporan ini menegaskan bahwa cara-cara penyiksaan dan penganiayaan masih terus berlangsung terhadap para tawanan di penjara-penjara zionis Israel. Dari tawanan yang ada, 98% di antaranya mengalami penyiksaan dan penganiayaan saat terjadi penangkapan dan interogasi, 87% ditempatkan dalam kamar yang sangat dingin, 87% tawanan diikat gantung tangannya, 88% sering dipaksa berdiri sangat lama dan 92% dilarang tidur.
Laporan departeman urusan tawanan Palestina ini menyebutkan, lebih dari 2 ribu anak Palestina telah ditawan sejak awal itifadhah al Aqsha sekarang ini. Di antara mereka masih tersisa sebanyak 470 anak berada di dalam penjara-penjara Israel, yaitu sebanyak 6% dari seluruh jumlah tawanan yang ada. Dari tawanan anak-anak yang ada, 22 anak ditahan secara administratif, 286 anak sedang menunggu pengadilan. Di tawanan anak ini ada 31 anak menderita sakit dan tidak mendapatkan pengobatan yang semestinya, kemudian 131 anak diputus dengan hukuman yang beragam.
Menurut data dari laporan ini, ada 100 tawanan wanita yang mendekam dalam penjara Israel dari 250 orang yang telah ditangkap pihak penjajah zionis Israel. Di antara mereka ada 28 yang sudah divonis hukuman, 69 ditahan secara administrtif dan 3 tawanan ditangkap sebelum meletus intifadhah al Aqsha. Di antara tawanan ada sekitar 18 ibu-ibu yang meninggalkan 75 anak.
Laporan ini juga mengungkapkan bahwa tawanan yang ditangkap sejak sebelum perjanjian Oslo (tahun 1993) jumlahnya mencapai 753 orang, 537 di antaranya berasal dari Tepi Barat, 199 tawanan berasal dari Jalur Gaza dan 24 lainnya berasal dari Palestina '48.
Menurut catatan laporan ini, sebanyak 166 tawanan gugur di dalam penjara Israel. Di antaranya ada 31 tawanan gugur kerena tidak mendapatkan pelayanan medis yang dibutuhkan, 68 tawanan gugur akibat penyiksaan dan penganiayaan yang dilakukan oleh penjaga penjara terhadap mereka dan 67 dieksekusi diluar proses hukum.
Menganai lama para tawanan mendekam di dalam penjara-penjara Israel ini, laporan ini mengungkapkan bahwa ada 6 orang tawanan yang sudah mendekam di dalam penjara Israel selama 25 tahun, 11 tawanan mendekam di penjata lebih dari 20 tahun dan 297 tawanan sudah mendekam di dalam penjara lebih dari 10 tahun.
Sedang mengenai jenis hukuman, menurut laporan ini ada sekitar 1135 tawanan mendekam di penjata karena di tahan secara administratif, ada 1873 tawanan divonis hukuman penjara, 3058 tawanan berhenti proses hukumnya dan sedang dalam penyelidikan dan interogasi. Pada saat yang sama ada sekitar 393 tawanan divonis hukuman seumur hidup, sebanyak 309 tawanan divonis hukuman penjara antara 15 sampai 50 tahun dan 142 tawanan divonis hukuman penjara 10 sampai 15 tahun. (seto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar